Minuman Cinta, Bagi Hamba-Nya yang Istimewa

Minuman cinta adalah campuran berbagai sifat, berbagai akhlak, berbagai cahaya, berbagai nama, berbagai karakter, dan berbagai perbuatan, sehingga meluaslah pandangan mereka yang Allah kehendaki.
Regukan adalah mengalirnya minuman ke dalam kalbu, persediaan, dan seluruh urat nadi seseorang sehingga ia ekstase (menurut KBBI ekstase adalah keadaan di luar kesadaran diri ). Minuman cinta hanya bisa direguk setelah dilunakan dan dihaluskan serta melalui latihan dan pembiasaan. Setiap orang mereguk minuman itu sesuai dengan kapasitasnya masing-masing: ada yang mereguknya tanpa perantara; Allah ; langsung memberikan kepadanya. Ada yang mereguknya lewat perantara, seperti lewat malaikat, para ulama, dan orang yang dekat dengan-Nya. Ada orang yang langsung mabuk hanya dengan menyaksikan gelas tanpa mereguk isinya. Jadi, apalagi orang yang memminum, merasakan, puas, dan mencapai ekstase karena minuman itu.
Sesudah itu, setiap orang tersadar dengan tingkat kesadaran yang beragam, sebagaimanaberagamnya tingkatan ekstase mereka.
Tuhanlah yang menuangkan minuman itu untuk mereka. Dia menuangkan minuman suci dan murni itu untuk hamba-hamba-Nya yang istimewa. Kadang-kadang orang yang meminumnya menyaksikan gelas itu dalam bentuk gambarnya, ada juga yang menyaksikannya dalam bentuk pengetahuan. Bentuk gambar merupakan jatah untuk tubuh dan nafs. Bentuk maknawi merupakan jatah untuk kalbu dan akal. Dan bentuk pengetahuan adalah jatah untuk ruh dan sirr (rahasia hati).
Minuman itu teramat segar, dan sungguh beruntung orang yang meminumnya, terus mereguknya, dan tidak pernah berhenti mengecapnya. Kami senantiasa memohon karunia-Nya Allah SWT berfirman,”Itu adalah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah pemilik karunia yang agung,”
Bisa jadi sekelompokpecinta berkumpuldan meregukminuman itu dari satu gelasyang sama. Bisa jadi mereka meminumnya dari beberapa gelas. Atau mungkin satu orangdari mereka meminumdari satu atau beberapa gelas. Meskipun banyakpecinta yang minum dari gelas itu, cara dan kapasitas minum mereka berbeda-beda. []
Sumber: Sumber: Mengaji Latha'-iful Minan/Dr. Abdul Halim Mahmud/Zaman
Gambar: Iced Tea