Sederhana

Sederhana

Seseorang bertanya kepada Sayyidatina ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha “bagaimanakan keadaan alas tidur Baginda Rasulullah Saw di rumah?” Sayyidatina ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha menjawab, alas tidur beliau terbuat dari kulit yang berisi serabut kurma.” Sayyidatina Hafshah Radhiyallahu ‘anha juga pernah ditanya oleh seseorang, “Bagaimanakan keadaan alas tidur Baginda Rasulullah Saw di rumah?” jawabannya, “Sehelai kain kasar yang dilipat dua yang dihamparkan sebagai alas tidur Baginda Rasulullah Saw. Suatu hari aku pernah melipatnya menjadi empat lipatan agar menjadi empuk.” Keesokan paginya, Baginda Rasulullah Saw bertanya, “Apa yang telah kamu hamparkan untukku tadi malam?” jawabku “Kain yang sama, tetapi aku melipatnya menjadi empat lipatan.” Beliau menyahut “Lipatlah seperti dulu. Kenyamanan seperti tadi malam, menghalangiku bangun tahajjud.” (Kitab Syamail Tirmidzi).

Kami tidur hanya beralaskan tripleks,” tutur Ustadzah Fitri Azriyah selaku Mudir Kampung Qur’an Al-Fithroh Indonesia-Bekasi.

Menurut Ust. Suryadi Zaini selaku Pembina Kampung Qur’an Al-Fithroh Indonesia-Bekasi kebiasaan tidur beralaskan tripleks itu sudah berlangsung sejak belasan tahun yang lalu semenjak mereka menikah.

Oleh Asatidz dan santrinya mereka berdua dikenal sebagai orang yang sederhana, disiplin, tegas dan baik hati. “ia, beliau itu orangnya sederhana, sangat disiplin, tegas, juga baik,” ujar pria kelahiran Tasikmalaya yang merupakan salah satu Dewan Asatidz disitu.

Nampaknya, sampai sekarang tripleks berpenyangga potongan-potongan kayu itu sudah menjadi teman setia ketika beliau hendak merehatkan badannya dari semua aktivitas yang melelahkan dan memejamkan matanya sampai kemudian berharap Allah memanggilnya untuk segera menunaikan shalat malam.

Sederhana saja! Karena Baginda Rasulullah Saw pun sederhana

Rasulullah Saw bersabda: “Lakukanlah amalan dengan sederhana dan istiqomah, dan usahakanlah untuk benar dan sederhana, dan berilah kabar gembira bahwa seseorang tidak akan sekali-kali masuk surga karena amalannya.” Mereka bertanya; “Begitu juga engkau ya Rasullah.? Beliau bersabda: “Begitu juga aku. Hanya saja Allah Azza Wajalla telah meliputiku dengan rahmat-Nya. dan ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah Azza Wajalla adalah yang paling kontinyu, sekalipun sedikit.” (HR. Ahmad - 23793)

-Wakafa billahi waliyya, wakafa billahi syahida-

 

(Ditulis oleh Hambali, santri Kader Tahfidz Angkatan-2)